Selamat Datang

Mencoba untuk menulis dalam sebuah blog yang isinya bercerita tentang kehidupan gue dan mungkin nantinya akan ditambahkan dengan dinamika kehidupan yang gue jalani.

Dan berharap mendapatkan feedback berupa komentar bahkan cacian ataupun kritikan.

Segitu aja deh, laen kali ditambahin ya

Berharap dapat menjadi bahan sharing buat kita semuanya. Karena manusia itu makhluk sosial yg butuh teman di dunia maya maupun dunia nyata

Selamat menikmati ya gan

Kamis, 24 Oktober 2013

Bromo yang Indah

Gue, Punda, Oki, Meswara, Apri & Leon melakukan liburan ke Bromo tanggal 11-14 Oktober 2013. Seharusnya yang berangkat tujuh orang, Ardi gak bisa ikut liburan kali ini padahal tiket kereta api dan pesawat udah dibeli.

Akhirnya kami berenam lah yang berangkat. Kami berlima berangkat duluan menuju Malang menaiki kereta api dari Gambirbhari Kamis tanggal 10 Oktober pukul 18:20 WIB (Leon nyusul hari Sabtu).

Menaiki kereta api eksekutif, menempuh perjalanan cukup lama, berangkat pukul 18:20 WIB dan sampe stasiun Malang Baru pukul 09:20 WIT keesokan harinya. Waktu yang lama di kereta gue manfaatkan untuk tidur dan tidur hahaha...

09:20 WIT sampe di stasiun Malang Baru, perut laper, kami mau makan bakso yang terkenal di kota Malang, bakso President. Dengan angkot carteran, kami berlima menuju bakso President. Sampe tujuan, tempat makan ini masih sepi, karena masih pagi mungkin dan hari kerja juga.

Malang terkenal dengan bakso, kami kompak mesen bakwan malang dan bakso bakar. Uedan, enak tenan yo bakso malangnya apalagi bakso bakarnya! Gak aneh kalo bakso President ini jadi terkenal, terbukti kalangan artis pernah makan disini, ya di dinding tempat makan ini ditempel foto foto dan tanda tangan para artis yang pernah makan disini, ada Farah Quinn juga hehehe...

Kelar makan, dengan ditemani angkot carteran, kami menuju hotel tempat menginap, De Daunan di kawasan Batu Malang. Sampe hotel, taruh tas, beres beres dan menuju ke Jatim Park untuk rekreasi hahaha...

Angkot carteran mengantar kami ke Jatim Park. Kawasan ini berisi Batu Secret Zoo dan berbagai macam wahana permainan. Sangat luas area ini, kami mulai mengeksplorasi Jatim Park 2 pukul 12:30 WIT dan berakhir pukul 18:00 WIT, karena memang jam segitu kawasan ini udah tutup. Tiket masuk Jatim Park 2 Rp. 115.000 utk weekend.

Kawasan ini memiliki koleksi satwa yang cukup banyak dari Indonesia maupun luar negeri dan terlihat terawat hewan koleksi mereka. Selain itu kawasan ini pun bersih dan memiliki arena bermain yang bisa kita langsung naiki karena tiket yang kita bayarkan di loket masuk, sudah termasuk untuk wahana bermain ini. Ada roller coaster mini, menonton atraksi anjing laut, bom bom car, istana boneka dan memberi makan hewan langsung dengan menaikin kereta berjalan, asik!

Kelar di Jatim Park pukul 18:00 WIT, kami melanjutkan ke BNS (Batu Night Spektakuler) tak jauh dari Jatim Park. Di BNS tiket masuk Rp. 20.000 namun untuk menaikin wahana permainan yang ada musti bayar lagi per wahana Rp. 15.000.

Puas di BNS, kami pulang menuju penginapan di De Daunan Hotel. Menaiki taksi bayar Rp. 40.000.

Sabtu pagi 12 Oktober 2013 setelah sarapan, kami dijemput pak Mulyadi dengan mobil hardtopnya, yup kami menuju Bromo! Sebelum menuju Bromo, kami menjemput Leon dulu di Bandara Abdulrahman Saleh Malang baru menuju desa suku Tengger dekat Bromo.

Perjalanan jauh dan menanjak dengan jalan yang kurang bagus menemani kami, memang harus pake hardtop. Sampe di homestay rumah pak Mul, kami disambut istri pak Mul sebut saja bu Mul. Sampai Senin kami akan menginap dirumah keluarga Mulyadi ini.

Desa tempat pak Mul tinggal ini adalah desa paling atas, paling deket dengan gunung Bromo, dingin udah pasti, air pun serasa air es dan kami selama beberapa hari itu gak mandi hahaha...

Karena kami akan menuju Bromo esok dini hari jam 02:00 WIT, maka kami istirahat dan mencoba menikmati dinginnya suhu di desa ini. Saat malam hari barulahbterasa dinginnya, keluar rumah pun gue pake jaket dan celana panjang.

Minggu 13 Oktober 2013 pukul 02:00 WIT kami menuju Penanjakan Bromo  dengan hardtop. Perjalanan gelap gulita dengan jalan yang rusak dan debu pasir mengiringi kami. Banyak rombongan hardtop yang bersama kami menuju penanjakan juga, bahkan tak sedikit motor pun yang nekat melewati padang pasir.

Sampai di penanjakan, udah rame kayak di pasar, semua dengan satu tujuan, melihat sunrise. Sunrise diperkirakan pukul 04:30 WIT, kami menunggu satu setengah jam untuk melihat sunrise, di kawasan ini ada banyak warung makan dan toko berjualan pakaian hangat. Karena memang suhunya dingin, saat gue itu suhunya 4°C.

Pukul 04:30 WIT, sunrise yang ditunggu akhirnya muncul perlahan lahan. Kerumunan manusia segera mengabadikan momen ini dengan gadget dan kamera mereka. Penanjakan ini penuh dengan orang, berdesak desakan kayak nonton konser, emang konser yang kami tonton, konser keindahan alam karya sang Pencipta.

Puas jeprat jepret di penanjakan, kami menuju Bromo. Di Bromo ini isinya padang pasir dan kawah Bromo. Membutuhkan perjuangan dan stamina yang oke buat mendaki anak tangga menuju kawah Bromo.

Di Bromo ini, padang pasir tandus, suhu masih dingin. Ada juga padang savanah, padang rumput hijau dibalik padang pasir Bromo. Menelusuri kawasan yang dinamakan pasir berbisik dan bukit teletubies. Dinamakan pasir berbisik karena dulu ini dijadikan tempat syuting film pasir berbisik, sementara bukit teletubies dinamakan demikian karena bentuk bukitnya yang mirip rumah teletubies.

Semuanya menjadikan tempat yang bagus untuk foto foto. Mengabadikan momen di tempat sang Pencipta melukiskan kuasnya.

Pukul 10:00 WIT, kami kembali kerumah pak Mul untuk makan dan juga karena Leon berencana pergi dan menginap di Malang. Leon ke Malang dianter pake ojek dari rumah pak Mul. Tinggalah kami berlima, gue, Punda, Oki, Meswara dan Apri.

Selese makan, kami istirahat karena akan melakukan perjalanan menuju danau Ranu Pani dan Ranu Regulo. Perjalanan ke Ranu Pani dilakukan dengan ojek. Destinasi pertama Ranu Pani, di kawasan ini terlihat danau yang biasa biasa saja ketinggian 2100 mdpl. Disini kami banyak bertemu orang yang akan dan telah mendaki gunung Semeru.

Perjalanan dilanjut dengan jalan kaki menuju Ranu Regulo. Di Ranu Regulo baru terlihat indahnya danau. Terlihat ada juga yang berkemah di pinggir danau. Danau yang tenang dengan nuansa hijau, segar dan dinginnya di sini membuat rileks.

Sore menjelang, kami kembali ke homestay, telah tersedia makan malam disana, laper nih! Makan malem udah, tinggal istirahat, balur kaki dengan minyal kayu putih, tempel koyo. Perjalanan yang melelahkan karena banyaknya perjalanan dengan jalan kaki dan menanjak.

Senin 14 Oktober 2013, hari terakhir kami di Bromo. Sarapan dan segera menuju air terjun Coban Pelangi. Air terjun ini dipake di dalam syuting adzan maghrib Metro TV. Perjalanan ke air terjun Coban Pelangi juga menutup liburan kami di Bromo, dari air terjun Coban Pelangi kami langsung menuju Bandara karena pesawat kami akan berangkat pukul 12:00 WIT.

Di air terjun Coban Pelangi, siapkan stamina yang oke. Karena akan trekking kurang lebih 2km pergi pulang. Saat menuju ke air terjun, trekking kami didominasi menuruni anak tangga, masih mudah. Sampai di air terjun, masih sepi belum ada orang karena waktu menunjukkan pukul 06:30 WIT. Air terjun yang tinggi, dikelilingi pepohonan rindang, menyejukkan. Suasana yang menenangkan, suara air terjun bertemu suara kicauan burung.

Perjuangan adalah saat kami pulang dari air terjun menuju parkiran mobil. Kali ini berganti dari menuruni anak tangga menjadi menaiki anak tangga, ngos ngosan itu pasti bagi gue.

Selesai di air terjun Coban Pelangi, bergegas menuju tempat oleh oleh khas Malang, oleh oleh khasnya adalah kripik buah. Setelahnya baru menuju bandara.

Sampai di bandara pukul 10:00 WIT. Disini bertemu Leon lagi hahaha... Dia akan pulang lebih dulu, pesawat jam 11:15 WIT. Bandara di Malang ini adalah bandara baru, masih alakadarnya, gak ada penyejuk ruangan yang memadai dan sangat kecil bandara ini.

Akhirnya pesawat diterbangkan menuju bandara Soekarno Hatta pukul 13:00 WIT. Akhirnya sukses liburan gue dan teman teman di Bromo. Terima kasih Allah swt atas keindahan alamMu yang tertuang nyata di Bromo, terima kasih Indonesia, Indonesia Bagus.

Perjalanan ke Bandung

Tanggal 14 - 16 September 2013 lalu, kami melakukan liburan ke Bandung. Gak jauh memang tapi cukup berkesan karena kami rombongan lebih dari 10 orang menaiki tiga mobil hahaha...

Nginep di House of Dinaya, suatu rumah yang disewakan, berada di Jalan Durma deket Buah Batu. Cukup untuk menampung kami semua.

Selama di Bandung kami mengunjungi beberapa tempat yang gak jauh dari pusat kota, Lembang dan Dago sudah pasti lalu juga mengunjungi Stone Cafe dan Ciwalk.

Sudah lama gue gak merasakan perjalan liburan dengan banyak teman seperti ini, meskipun dekat hanya ke Bandung tapi berasa spesial karena banyaknya temen gue yang ikut. Sekedar info, yang ikut ini bermula dari temen gue dari SMA yang awet berteman dengan gue hingga kuliah bahkan sampai saat ini hahaha... Dari teman SMA laksana jaring laba laba, mulai menemukan koneksinya dengan yang lain alhasil berkumpul dan liburan bareng ke Bandung.

Total 14 orang yang ikut perjalanan ini, semoga dapat melakukan perjalan liburan lagi dengan kalian semua, ke tempat yang lebih jauh dan lebih mahsyur.

Minggu, 09 Juni 2013

Perjalanan ke Bali

Tanggal 18 Mei 2013 - 21 Mei 2013, gue dan teman teman kembali berlibur ke Bali. Kali ini gue ke Bali bersama, Radit, Angling, Muri, Fahmi, George, Mariska dan Anastasya. Yang gue kenal sih cuma Radit dan Angling. Muri, Fahmi dan George adalah teman kantornya Radit, sedangkan Mariska temennya Angling. Anastasya sendiri adalah teman dari Mariska.

Penerbangan tanggal 18 Mei 2013 pukul 11:15 WIB kalo gak salah, menggunakan maskapai Citilink dari bandara Soekarno Hatta. Cuaca cerah tanpa delay, alhamdulillah. Kami satu pesawat dengan Tyas Mirasih, yang sering main di FTV itu, rupanya dia ada kerjaan di Bali. Sampe Bali kira kira pukul 13:50 WITA. Kami menginap di hotel Bakungsari di jl. Bakungsari, Bali. Deket dengan pantai Kuta. Hotel yang nyaman, bersih dan ada kolam renang betah lah gue disini, hahaha...

Bakungsari Hotel





Angling & Gue di Bakungsari Hotel
Setelah check in, gue satu kamar bareng Angling dan Radit. Sementara Fahmi, George dan Muri satu kamar. Mariska dan Anastasya sekamar. Kamar gue pas di pojokan, kamar nomer 309, enak lah di pojokan hahahaha...

Setelah beres beres perabotan di kamar, gue dan Angling memutuskan untuk tidur di kamar, karena cuaca pun terlihat mendung dan sesaat kemudian hujan. Sementara yang lain pergi ke pantai Kuta dan Monumen Bom Bali, meskipun harus rajin berteduh karena hujan yang turun sore hari itu.

Gue, terutama Angling, tidur lumayan lama saat itu, karena emang malam sebelumnya gue dan Angling begadang dan hanya tidur sejam sebelum berangkat menuju Bali, hahaha...

Oke, malam hari setelah mandi saatnya gue dan Angling yang jalan jalan menikmati hingar bingar Kuta. Radit, Muri, Fahmi ikut kembali jalan jalan malam ini, George tampaknya menikmati malam di kamar hotel aja, begitu pun Maris dan Anastasya.

Malam hari itu, cuaca cerah gak mendung. Di pantai Kuta, banyak orang yang menikmati suasana malam di pantai, tampak di kejauhan ada kemeriahan pesta di klub malam, terlihat kembang api meletup di udara dan hingar bingar suara dan gemerlap lampu dari klub tersebut. Menelusuri jalan raya Kuta, tampak macet juga rupanya. Dan banyaknya orang yang hilir mudik di kawasan itu. Semacam Malioboro di Jogja lah. Banyak yang berfoto di depan Hard Rock Bali juga sih, hahahaha... Gue sih cukup foto depan jalan raya aja hahaha...

ramai lalu lalang
Sekedar intro jalan jalan kami malam itu, kami kembali ke hotel untuk perjalanan esok hari yang lebih padat, hahaha...

Pagi hari, 19 Mei 2013, setelah bangun, cuci muka alakadarnya. Kami para lelaki yang gak macho macho banget, kembali melakukan perjalanan dengan kaki ke pantai Kuta. Pantai Kuta pagi hari, seger lah.


Kuta pagi hari


Kuta

Kuta pagi hari

Intro pagi hari di Kuta disudahi dengan jeprat jepret pemandangan yang bagus bagus terutama bule wanita hahaha... Kembali ke hotel buat sarapan dan mandi gan.

Resto hotelnya berada di samping kolam renang, mungkin bisa dicoba berenang sambil sarapan. Sebenernya sih gue gak biasa sarapan, tapi karena jadwal perjalanan hari ini lumayan panjang, maka gue meutuskan untuk sarapan. Memilih menu nasi goreng dengan minuman kopi dan buah segar sebagai pencuci mulut. Sarapan kali ini gak ditawarin daging babi oleh waitressnya hahaha...

Kelar sarapan dan mandi, bersiap menuju Tanjung Benoa dengan mobil charteran. Berbekal GPS di Android, perjalanan lancar menuju Tanjung Benoa untuk olahraga air, Parasailing dan Flying Fish serta menuju ke Turtle Island menggunakan perahu Glass Bottom.

Parasailing
Flying Fish
Setelah bermain Parasailing dan Flying Fish, dilanjut dengan menyebrang menggunakan perahu boat ke Turtle Island.

Menuju Turtle Island
Turtle Island
Disini ada tempat pemeliharaan penyu yang termasuk hewan dilindungi dan terancam punah. Penyu terberat berusia 60 tahun dengan berat 160kg.

 
Turtle ini masih muda umurnya, tapi udah berat bener
Selain penyu, juga ada beberapa hewan lain yang ada di tempat ini. Ada iguana, kelewara, elang, ular dan lainnya.

Elangnya jinak
Ularnya menggemaskan
Anastasya bersama pawang dan iguana

Mariska bersama pawang dan iguana

Radit dan iguana
Selesai di Turtle Island, balik ke Tanjung Benoa pake boat lagi. Dilanjut perjalanan ke Tanah Lot, ciaaoooo...

Sampe di Tanah Lot sore hari, tempat inipenuh dengan para wisatawan lokal maupun luar negeri. Berduyun duyun mencari spot yang pas buat mengabadikan sunset yang indah. Tampak surfer lokal pun bermain surfing di kawasan Tanah Lot ini meskipun banyak karang.

Surfer lokal
Tanah Lot sore hari
Puas sudah di Tanah Lot, kami kembali ke hotel untuk beristirahat, mempersiapkan diri untuk perjalanan esok hari.

20 Mei 2013, rencana kami diawali dengan mengunjungi Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang hingga saat ini belom terselesaikan, mega proyek ini dikabarkan terkendala biaya untuk menyelesaikannya. Padahal kalo udah selesai 100% akan jadi landmark terbesar di Bali, tingginya akan mengalahkan Patung Liberty di Amerika.

Kawasan GWK ini adalah tebing tebing yang dibelah sehingga menjadi pemandangan yang bagus dan menakjubkan.

GWK
Dewa Wisnu
Puas menikmati GWK, kami lalu melanjutkan perjalanan ke Uluwatu Temple. Kami akan berinteraksi dengan para monyet disana, hehehe...

Di Uluwatu ini, bagi yang memakai celana pendek diatas lutus, akan diberikan kain untuk dipakai menutupi lutut. Disini bisa memakai pemandu atau tidak. Pemandu dikenakan biaya kurang lebih Rp. 100.000. Kami memilih untuk tidak pake pemandu, karena kami yang memandu diri kami sendiri, halahh...

Banyak monyet berkeliaran bebas disini dan gak boleh diusik. Waspada pada kacamata yang dipake, makanan dan minuman yang dipegang dan juga handphone. Saya dan Radit mengalaminya. Sendal saya diambil monyet pas di parkiran, untuk ada pawang yang membantu saya mengambil sendal saya kembali, dengan memberi pawang uang seikhlasnya sih hehehe...

Tanah Lot

Tanah Lot
Perjalanan kami lanjutkan kembali, sehabis dari Tanah Lot, kami menuju ke Dreamland, sebuah pantai nan eksotis.

Sampai kawasan Dreamland, kami parkir mobil lumayan jauh dari pantainya. Dari parkiran mobil ini, kami menaiki mobil angkutan khusus yang disediakan gratis bagi pengunjung pantai. Mobil angkutan ini gak mengantar kami sampai deket pantai, karena adanya pengerjaan proyek yang memaksa kami untuk berjalan kami menuju pantai, lumayan jauh jaraknya.

Sampai pantainya, pantai yang bagus dengan pasirnya yang lembut. Mengingatkan gue pada saat ke Gili Trawangan.

Dreamland

Dreamland
Banyak wisatawan asing juga disini, kebanyakan pasti berjemur, apalagi yang wanita uuhhhh...

Bermain di pantai sampe kulit tambah gosong, puas dan saatnya kembali ke peraduan kami di hotel. Besok udah saatnya kami kembali ke Ibukota, untungnya pesawat penerbangan terakhir, pukul 22:00 WITA kalo gak salah. Jadi masih ada kesempatan untuk melakukan penjelajahan, hehehehe...

21 Mei 2013, selesai sarapan di hotel, kami akan melakukan perjalan ke pantai Pandawa, pantai baru yang belom banyak orang tau. Kali ini kami mencarter mobil elf disertai dengan guide yang merangkap sebagai supir. Bisa tidur lah gue di mobil, karena sebelumnya selalu gue dan Angling yang jadi supir, hahahaha...

Guide kami ini namanya Dewa, asli Bali. Kami dajak ke Nusa Dua sebelum ke Pandawa Beach. Nusa Dua biasa digunakan untuk pertemuan tingkat Internasional.


Nusa Dua
Di kawasan Nusa Dua ini, ada yang namanya Water Blow. Water Blow ini adalah karang karang yang akan menyipratkan air jika terkena ombak. Biasa terjadi saat sore hari.

Water Blow
Selepas dari Nusa Dua, kami melanjutkan perjalanan menuju Pandawa Beach yang masih jarang dikunjungi. Ternyata Pantai ini melewati tebing tebing dulu, baru sampai di pantainya, keren gan!

Jalan menuju Pandawa Beach
Tebing tebing
Pantai ini memang masih baru, terlihat dari baru dibukanya kios makanan disini dan tanda larangan yang masih baru dipasang. Pantainya pun bersih dan masih tergolong sepi.

Pandawa Beach
Pandawa Beach

 Yang unik di Pandawa Beach ini adalah, tebingnya dipahat membentuk patung Pandawa yang berjumlah lima buah. Menakjubkan!

Salah satu patungnya
Puas makan dan menikmati Pandawa Beach, kami menuju ke Rock Bar, di daerah Jimbaran kalo gue gak salah inget. Sebuah tempat yang memiliki pemandangan indah.

Rock Bar sore hari
Di Rock Bar ini banyak wisatawan lokal maupun asing yang datang. Bahkan nampak ada yang foto prewed disini. Saat kami kesini, cuaca gerimis sehingga kami kurang bisa mengeksplorasi daerah ini.

Perjalanan dilanjut menuju kawasan dekat bandara, karena waktu udah malam. Kami melanjutkan perjalanan menuju Discovery Mall, mall yang belakangnya pantai, asik juga menghabiskan waktu disini.

Sebelum menuju bandara Ngurah Rai, kami menyempatkan makan malam di rumah makan Padang dekat bandara. Selesai makan, hujan mengguyur kawasan bandara. Sampai di bandara, menurunkan barang kami dan berpamitan dengan bli Dewa yang sudah mengantar kami jalan jalan hari itu. Makasih bli Dewa.

Penerbangan Citilink terakhir dari Ngurah Rai - Soekarno Hatta malam itu. Penumpangnya sedikit, banyak kursi yang kosong. Penerbangan kali ini disertai dengan cuaca yang gerimis. Uniknya gue bertemu dengan salah satu pramugari yang sama saat gue berangkat ke Bali kemaren. Senangnya, cantik pula, hahahaha...

Alhamdulillah akhirnya kami mendarat dengan selamat di Soekarno Hatta pukul 23:30 WIB kalo gak salah. Kami berpisah di Bandara. Gue, Radit, Angling, Muri, Mariska dan Anastasya menaiki bus Damri jurusan Kayuringin Bekasi. Sementara Fahmi dan George menumpang bus Damri jurusan lain. Perjalanan dengan bus lancar, Radit turun duluan di Jatibening. Lalu Muri turun di BCP. Gue, Angling, Mariska dan Anastasya turun di Terminal Damri Kayuringin. Angling dan Mariska memutuskan naek taksi, gue ikut bersama mereka. Sementara Anastasya nunggu dijemput orang tuanya di Terminal.

Menaiki taksi Blue Bird, menuju ke Perum 1, rumah gue duluan baru ke Harapan Baru, rumahnya Angling dan kemudian Cakung rumahnya Mariska.

Ah liburan yang ciamik, banyak mengunjungi tempat wisata di Bali. Terimak kasih kawan liburannya, dari gak kenal menjadi kenal.

Indonesia penuh dengan tempat wisata yang menarik, mulai dari pantai hingga pegunungan. Buat gue, belom kepikiran untuk ke luar negeri selama Indonesia masih banyak tempat yang belom gue kunjungi. Tunggu kedatangan gue dan kawan kawan, wahai alam Indonesia.

Selasa, 09 April 2013

Social Media

Social Media kian banyak, penggunanya pun semakian buanyak dari berbagai kalangan. Mulai dari social media yang paling tersohor, Facebook hingga twitter, Path dan Pinterest.
Nah gue cuma berpendapat aja sih, social media di Indonesia tuh laku keras bak kacang goreng, karena masyarakat Indonesia tuh hobi banget bersosialisasi. Gak percaya? Mayoritas masyarakat Indonesia itu hobi banget kumpul kumpul, entah itu kumpul dengan tema ngopi ngopi di tempat yang wow sampe kumpul di warkop atau gang sempit, intinya sih kumpul kumpul.

Nah dengan majunya teknologi, masayarakat Indonesia pun dimanjakan deh. Ponsel canggih yang murah sudah merajalela, internet di ponsel yang semakin murah, dan kian banyaknya aplikasi social media membuat masyarakat Indonesia menjadi keranjingan bersosmed. Ditambah dengan "hobi" masyarakat Indonesia itu sendiri yang gemar bersosialisasi dalam bentuk apapun dan dimanapun.

Beralih ke social media itu sendiri, gue lebih menggandrungi Twitter dan Path. Oke, awalnya sih gue lahir dari friendster yang udah wafat. Lalu ke Facebook dan kini ke Twitter dan Path. Facebook gue udah jarang gue pergunakan, udah gak pernah gue update status di Facebook, Facebook sekarang jadi ajang crosspost gue dari Path. Facebook menurut gue udah sangat banyak sampah lah ya. You know what I mean lah ya.. Maka dari itu gue dari semenjak beberapa tahun lalu, mulai intens mempergunakan Twitter hingga sekarang, lebih dinamis dan to the point sih twitter itu menurut gue. Meskipun sebenarnya awalnya Twitter itu micro blogging namun oleh masyarakat Indonesia termasuk gue dijadikan ajang curhat, keluh kesah dan media penyampaian informasi yang cepat.

Twitter, banyak penggunanya di Indonesia, namun sedikit yang memahami betul pengoperasian Twitter itu sendiri. Penggunaan Reply dan Retweet yang salah kaprah oleh pengguna di Indonesia. Reply itu sebenar benarnya digunakan untuk membalas mention yang masuk ke akun Twitter kita. Retweet itu dipergunakan untuk me-tweet ulang tweet dari orang lain. Tapi sih disini, balas mention pake Retweet, bikin sampah di timeline gue aja!

Twitter juga dipakai oleh banyak penggunanya untuk sesi curhat, sedih, emosi dan campur campur lah. Membongkar aib dirinya dan orang lain di Twitter, sedih, senang dan berdoa dilakukan di Twitter. Berdoa di Twitter/social media dikira Tuhan punya akun social media? Ah sudahlah, namanya juga idup kayak gue gak pernah aja sih ya, hahaha...

Gue sendiri cenderung ekspesif di Twitter, ya bisa diliat sih jumlah twit gue udah ratusan ribu, mau balapan kali ya sama akun Twitternya TMC dan Detik hahahaha... Yup gue sering banget menulis di twitter dan kebanyakan sih gak penting dan gak serius tapi tetap kaidah penggunaan Reply dan Retweet yang benar dong, hidup udah serius ngapain di social media diseriusin. Gue ekspresif di Twitter, gue tulis apapun di Twitter bahkan cenderung menggunakan kata kasar sih kalo lagi kesel, hahahaha... Dulu sih gue sering curhat di Twitter, tapi sih sekarang udah gak. Gak perlu orang lain tau permasalahan gue yang diumbar umbar di social media.

Di dunia nyata sih gue cenderung pemalu, penuh welas asih, ramah, sopan dan baik hati namun di Twitter sih cenderung ekspresif ya. Nulis kata kata kotor, seperti sampah, comberan, debu gitu deh hahaha...

Gak perlu orang lain tau kepribadian gue seperti apa, belum tentu benar penilaian mereka tentang gue di social media seperti Twitter yang hanya memiliki 140 karakter.

Sama kayak Twitter, gue juga sering mempergunakan social media Path, gak perlu gue jelasin sih ya, bisa dicari di mbah Google hehehe... Yup Path gue pake buat check in di suatu tempat, upload foto yang menarik (kayak instagram) dan untuk update status menonton film atau mendengarkan lagu. Asyik lah menurut gue Path dan Twitter itu dibanding social media yang lain. Dan tetap bijak menggunakannya.

Mungkinkah ada social media menarik lainnya di waktu depan? Kita tunggu saja, karena menurut gue, hanya dua itu saja, Twitter dan Path, social media yang ciamik ranca bana hahaha...



Bersosialisasi di social media sah sah saja asal bertanggung jawab dan bijaksana dalam menyikapi informasi yang ada, cek kebenarannya terlebih dahulu jangan langsung termakan informasi mentah nan murahan.

Jumat, 18 Januari 2013

Banjir (lagi dan lagi)

Yuhuuu... Jakarta dan beberapa daerah di Indonesia kembali mengalami banjir, alhamdulillah sih gue gak kena banjir (pertama kali kena banjir seumur hidup ya pada tahun 2007 silam). Banjir lagi, siklus lima tahunan bilangnya, jadi tiap lima tahun sekali curah hujan begitu tinggi sehingga drainase yang ada gak mampu lagi menampung debit air yang begitu banyak. Sehingga bisa disimpulkan, akan banyak daerah yang terkena banjir.

Sebenarnya yang tinggal di Jakarta dan daerah langganan banjir (langganan kok banjir, koran kek gitu) udah biasa menghadapi banjir tiap musim hujan. Tapi mungkin tahun 2013 ini (tahun 2007 silam yang paling parah) intensitas curah hujan sangat meningkat dibanding musim hujan biasanya ya akibat siklus lima tahunan ini. Sebenernya udah bukan rahasia lagi, semua masyarakat udah tahu tentang siklus lima tahunan ini, seharusnya udah bisa mempersiapkan diri. Namun seperti tipikal masyarakat Indonesia, baru bertindak saat telah terjadi. Saat banjir menerjang, baru semua bertindak, tidak ada rumusan, lebih baik mencegah di pikiran kita.

Gak menampik, banjir terjadi karena manusianya bukan karena alamnya, eh ini yang lagi diomongin bukan alam yang nyanyi lagu mbah dukun ya. Alam sudah baik kepada makhluk hidup, memberikan semua yang kita butuhkan secara gratis, dan manusia tidak berterima kasih, tidak berempati kepada alam. Hutan ditebangin, daerah resapan air dibikin perumahan elite (lihat aja yang kena banjir biasanya perumahan elit), buang sampah sembarangan. Itu semua ulah manusianya, jadi jangan salahkan alam jika mereka murka dan menjadi bencana alam bagi manusia.

Berduyun duyun kaum manusia berkoar koar, saling menyalahkan Pemerintah, saling menyalahkan sesama, saling menyalahkan developer perumahan dan bangunan. Sedikit yang menyalahkan diri sendiri dan sadar bahwa dirinya menjadi salah satu penyebab banjir dan bencana alam yang terjadi. Sadar gak kita buang sampah sembarangan? Sadar gak kita turut serta membantu penebangan hutan/pohon pada saat kita boros menggunakan kertas dan tissue? Sadar gak kita turut serta dalam pencemaran lingkungan? Mungkin segelintir orang yang sadar akan hal itu.

Menyalahkan para pembangun mall dan gedung gedng bertingkat di kota besar. Sekarang begini aja, yang namanya kota besar, kota metropolitan itu pasti banyak bangunan beton bertingkat, lihat saja kota metropolitan di luar negeri sana, apa kota tersebut gak punya gedung bertingkat dan mall? Apa kota metropolitan di dunia ini hanya ada pohon pohon tinggi seperti di hutan? Kalau mau banyak pohon besar menjulang tinggi, mau banyak pepohonan, mau banyak sawah, silahkan tinggal di desa.

Bertindaklah dari diri sendiri, bikin sumur resapan di sekitar rumah, bikin bio pori di sekitar rumah atau mungkin di lingkungan RW. Tanam pepohonan di sekitar rumah untuk resapan air, swadaya perbaiki saluran air yang mampet atau kurang dalam, swadaya dalam membersihkan sungai di sekitar rumah dan hilangkan kebiasaan membuang sampah sembarangan. Ringan sama dijinjing berat sama dipikul. Kerjakan hal itu secara rutin, jangan pas udah banjir baru kepikiran hal tersebut. Yang mudah dan murah murah aja lah, gak perlu gontok gontokan saling menyalahkan, tapi bahu membahu mencegah banjir.

Jangan cuma bisa menyalahkan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kota atau Pemerintah Kabupaten dong, tapi sadar diri udah melakukan apa saya dalam mencegah banjir? Percuma kalo pihak pemerintah udah bekerja mencegah banjir tapi masyarakatnya gak ikut tanggap dalam membantu pemerintah.


Selasa, 01 Januari 2013

2013

Akhirnya hari ini tanggal 01 Januari 2013, tahun baru di tahun Masehi. Tetap sama dengan tahun tahun lalu bahkan mungkin puluhan tahun lalu, dirayakan dengan keceriaan dan gegap gempita petasan maupun kembang api. Semua berlomba menyalakan petasan dan kembang api, beratraksi dengan indah di angkasa malam. Meskipun sebagian orang bahkan hewan merasa terganggu dengan bisingnya suara petasan dan kembang api, hehehe...

Tahun baru itu di era modern seperti saat ini, tak luput dari yang namanya resolusi, ah semacam resolusi layar monitor gitu? Ah bukan itu sih, resolusi yang dimaksud adalah komitmen umat manusia yang ingin dicapai di tahun yang dilalui. Banyak umat manusia yang menuliskan resolusinya di tahun yang baru, ada yang sederhana saja dan sedikit ada yang rumit dan banyak. Kalo gue sendiri sih gak pake resolusi, cukup jalani saja dengan ikhlas dan niat di tahun yang baru ini *disambit peci*

Resolusi mah yang sederhana saja, gak perlu yang rumit dan banyak segala, yang penting konsisten ngejalaninnya dan fokus. Percuma banyak resolusi di tahun yang baru tapi sedikit atau bahkan gak ada yang tercapai, meh! Mendingan sedikit tapi semua tercapai.

Di tahun yang baru pun semua pengharapan diselatankan utarakan, semua pengharapan yang baik baik pastinya. Pengharapan yang sederhana sampai yang muluk muluk, dari doa si jomblo yang ingin segera punya pacar hingga doa yang muluk muluk dapet lotere miliaran rupiah, hahaha... Percuma ah berharap tapi gak ada usahanya, yang penting kan berusaha dulu dan kemudian tawakal dan berdoa kepada Sang Pencipta.

Pengalaman gue juga sih ini, kalo tahun baru itu identik dengan bepergian ke tempat yang menurut kita seru buat menghabiskan akhir tahun dan mengawali tahun yang baru. Kalo gak pergi ke tempat itu kurang asik tahun barunya. Kawasan Puncak udah pasti itu jadi destinasi yang dekat dan murah meriah di sekitaran Jabodetabek. Gue beberapa tahun ke belakang selalu menganut faham seperti itu, tahun baru musti dirayakan bersama sama teman di suatu tempat sekalian berlibur. Tapi sekarang ini gue gak menganut faham itu lagi, entah karena bertambahnya usia apa karena faktor lain, hehehe... Tapi yang pasti sih salah satu alasan yang paling utama adalah, kalo mau pergi saat tahun baru itu macetnya gak kira kira, semacam mudik Lebaran yaa.. Jadi mendingan, seperti semalam gue menghabiskan akhir tahun dan mengawali tahun baru bersama orang terkasih dan teman dekat. Bakar ikan sambil nonton layar tancep dan bercengkrama penuh kehangatan, ah kurang apa lagi itu? Tanpa kena macet dan tua dijalan hehehe...

Berbagai tingkah laku umat manusia menyambut tahun yang baru, ada yang heboh kayak bedaknya Syahrini, ada yang kalem kayak wataknya Iko Uwais. Ada yang tahun baru, semua serba baru, pasangan baru juga? hahahaha... Percuma ah kalo kelakuan gak baru menuju yang lebih baik *disambit baju koko*. Tahun baru cuma ganti kalender doang kok, gak ada yang spesial kayak martabak, hahahaha...

Di tahun 2013 ini gue berharap gak ada lagi anarki di Indonesia, semua hidup rukun. Gue bisa menjadi orang yang lebih baik, menjadi orang yang lebih sukses dan bisa menggapai keinginan gue semuanya. Gue doakan juga semua yang baik baik bagi yang baca blog gue ini, Kita menjadi orang yang berguna bagi Bangsa, Negara dan Agama serta Orang Tua, amin

Tahun yang baru, hadapi dengan bijaksana. Set keinginan yang ingin diraih, gak perlu bejibun, dikit tapi yang pasti pasti dan konsisten serta fokus untuk menggapainya. Tahun yang baru harus lebih baik dari tahun sebelumnya, klasik tapi benar adanya. Selamat tahun baru, semoga kita menjadi pribadi yang baru, menuju yang lebih baik.