Selamat Datang

Mencoba untuk menulis dalam sebuah blog yang isinya bercerita tentang kehidupan gue dan mungkin nantinya akan ditambahkan dengan dinamika kehidupan yang gue jalani.

Dan berharap mendapatkan feedback berupa komentar bahkan cacian ataupun kritikan.

Segitu aja deh, laen kali ditambahin ya

Berharap dapat menjadi bahan sharing buat kita semuanya. Karena manusia itu makhluk sosial yg butuh teman di dunia maya maupun dunia nyata

Selamat menikmati ya gan

Jumat, 18 Januari 2013

Banjir (lagi dan lagi)

Yuhuuu... Jakarta dan beberapa daerah di Indonesia kembali mengalami banjir, alhamdulillah sih gue gak kena banjir (pertama kali kena banjir seumur hidup ya pada tahun 2007 silam). Banjir lagi, siklus lima tahunan bilangnya, jadi tiap lima tahun sekali curah hujan begitu tinggi sehingga drainase yang ada gak mampu lagi menampung debit air yang begitu banyak. Sehingga bisa disimpulkan, akan banyak daerah yang terkena banjir.

Sebenarnya yang tinggal di Jakarta dan daerah langganan banjir (langganan kok banjir, koran kek gitu) udah biasa menghadapi banjir tiap musim hujan. Tapi mungkin tahun 2013 ini (tahun 2007 silam yang paling parah) intensitas curah hujan sangat meningkat dibanding musim hujan biasanya ya akibat siklus lima tahunan ini. Sebenernya udah bukan rahasia lagi, semua masyarakat udah tahu tentang siklus lima tahunan ini, seharusnya udah bisa mempersiapkan diri. Namun seperti tipikal masyarakat Indonesia, baru bertindak saat telah terjadi. Saat banjir menerjang, baru semua bertindak, tidak ada rumusan, lebih baik mencegah di pikiran kita.

Gak menampik, banjir terjadi karena manusianya bukan karena alamnya, eh ini yang lagi diomongin bukan alam yang nyanyi lagu mbah dukun ya. Alam sudah baik kepada makhluk hidup, memberikan semua yang kita butuhkan secara gratis, dan manusia tidak berterima kasih, tidak berempati kepada alam. Hutan ditebangin, daerah resapan air dibikin perumahan elite (lihat aja yang kena banjir biasanya perumahan elit), buang sampah sembarangan. Itu semua ulah manusianya, jadi jangan salahkan alam jika mereka murka dan menjadi bencana alam bagi manusia.

Berduyun duyun kaum manusia berkoar koar, saling menyalahkan Pemerintah, saling menyalahkan sesama, saling menyalahkan developer perumahan dan bangunan. Sedikit yang menyalahkan diri sendiri dan sadar bahwa dirinya menjadi salah satu penyebab banjir dan bencana alam yang terjadi. Sadar gak kita buang sampah sembarangan? Sadar gak kita turut serta membantu penebangan hutan/pohon pada saat kita boros menggunakan kertas dan tissue? Sadar gak kita turut serta dalam pencemaran lingkungan? Mungkin segelintir orang yang sadar akan hal itu.

Menyalahkan para pembangun mall dan gedung gedng bertingkat di kota besar. Sekarang begini aja, yang namanya kota besar, kota metropolitan itu pasti banyak bangunan beton bertingkat, lihat saja kota metropolitan di luar negeri sana, apa kota tersebut gak punya gedung bertingkat dan mall? Apa kota metropolitan di dunia ini hanya ada pohon pohon tinggi seperti di hutan? Kalau mau banyak pohon besar menjulang tinggi, mau banyak pepohonan, mau banyak sawah, silahkan tinggal di desa.

Bertindaklah dari diri sendiri, bikin sumur resapan di sekitar rumah, bikin bio pori di sekitar rumah atau mungkin di lingkungan RW. Tanam pepohonan di sekitar rumah untuk resapan air, swadaya perbaiki saluran air yang mampet atau kurang dalam, swadaya dalam membersihkan sungai di sekitar rumah dan hilangkan kebiasaan membuang sampah sembarangan. Ringan sama dijinjing berat sama dipikul. Kerjakan hal itu secara rutin, jangan pas udah banjir baru kepikiran hal tersebut. Yang mudah dan murah murah aja lah, gak perlu gontok gontokan saling menyalahkan, tapi bahu membahu mencegah banjir.

Jangan cuma bisa menyalahkan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kota atau Pemerintah Kabupaten dong, tapi sadar diri udah melakukan apa saya dalam mencegah banjir? Percuma kalo pihak pemerintah udah bekerja mencegah banjir tapi masyarakatnya gak ikut tanggap dalam membantu pemerintah.


Selasa, 01 Januari 2013

2013

Akhirnya hari ini tanggal 01 Januari 2013, tahun baru di tahun Masehi. Tetap sama dengan tahun tahun lalu bahkan mungkin puluhan tahun lalu, dirayakan dengan keceriaan dan gegap gempita petasan maupun kembang api. Semua berlomba menyalakan petasan dan kembang api, beratraksi dengan indah di angkasa malam. Meskipun sebagian orang bahkan hewan merasa terganggu dengan bisingnya suara petasan dan kembang api, hehehe...

Tahun baru itu di era modern seperti saat ini, tak luput dari yang namanya resolusi, ah semacam resolusi layar monitor gitu? Ah bukan itu sih, resolusi yang dimaksud adalah komitmen umat manusia yang ingin dicapai di tahun yang dilalui. Banyak umat manusia yang menuliskan resolusinya di tahun yang baru, ada yang sederhana saja dan sedikit ada yang rumit dan banyak. Kalo gue sendiri sih gak pake resolusi, cukup jalani saja dengan ikhlas dan niat di tahun yang baru ini *disambit peci*

Resolusi mah yang sederhana saja, gak perlu yang rumit dan banyak segala, yang penting konsisten ngejalaninnya dan fokus. Percuma banyak resolusi di tahun yang baru tapi sedikit atau bahkan gak ada yang tercapai, meh! Mendingan sedikit tapi semua tercapai.

Di tahun yang baru pun semua pengharapan diselatankan utarakan, semua pengharapan yang baik baik pastinya. Pengharapan yang sederhana sampai yang muluk muluk, dari doa si jomblo yang ingin segera punya pacar hingga doa yang muluk muluk dapet lotere miliaran rupiah, hahaha... Percuma ah berharap tapi gak ada usahanya, yang penting kan berusaha dulu dan kemudian tawakal dan berdoa kepada Sang Pencipta.

Pengalaman gue juga sih ini, kalo tahun baru itu identik dengan bepergian ke tempat yang menurut kita seru buat menghabiskan akhir tahun dan mengawali tahun yang baru. Kalo gak pergi ke tempat itu kurang asik tahun barunya. Kawasan Puncak udah pasti itu jadi destinasi yang dekat dan murah meriah di sekitaran Jabodetabek. Gue beberapa tahun ke belakang selalu menganut faham seperti itu, tahun baru musti dirayakan bersama sama teman di suatu tempat sekalian berlibur. Tapi sekarang ini gue gak menganut faham itu lagi, entah karena bertambahnya usia apa karena faktor lain, hehehe... Tapi yang pasti sih salah satu alasan yang paling utama adalah, kalo mau pergi saat tahun baru itu macetnya gak kira kira, semacam mudik Lebaran yaa.. Jadi mendingan, seperti semalam gue menghabiskan akhir tahun dan mengawali tahun baru bersama orang terkasih dan teman dekat. Bakar ikan sambil nonton layar tancep dan bercengkrama penuh kehangatan, ah kurang apa lagi itu? Tanpa kena macet dan tua dijalan hehehe...

Berbagai tingkah laku umat manusia menyambut tahun yang baru, ada yang heboh kayak bedaknya Syahrini, ada yang kalem kayak wataknya Iko Uwais. Ada yang tahun baru, semua serba baru, pasangan baru juga? hahahaha... Percuma ah kalo kelakuan gak baru menuju yang lebih baik *disambit baju koko*. Tahun baru cuma ganti kalender doang kok, gak ada yang spesial kayak martabak, hahahaha...

Di tahun 2013 ini gue berharap gak ada lagi anarki di Indonesia, semua hidup rukun. Gue bisa menjadi orang yang lebih baik, menjadi orang yang lebih sukses dan bisa menggapai keinginan gue semuanya. Gue doakan juga semua yang baik baik bagi yang baca blog gue ini, Kita menjadi orang yang berguna bagi Bangsa, Negara dan Agama serta Orang Tua, amin

Tahun yang baru, hadapi dengan bijaksana. Set keinginan yang ingin diraih, gak perlu bejibun, dikit tapi yang pasti pasti dan konsisten serta fokus untuk menggapainya. Tahun yang baru harus lebih baik dari tahun sebelumnya, klasik tapi benar adanya. Selamat tahun baru, semoga kita menjadi pribadi yang baru, menuju yang lebih baik.