Selamat Datang

Mencoba untuk menulis dalam sebuah blog yang isinya bercerita tentang kehidupan gue dan mungkin nantinya akan ditambahkan dengan dinamika kehidupan yang gue jalani.

Dan berharap mendapatkan feedback berupa komentar bahkan cacian ataupun kritikan.

Segitu aja deh, laen kali ditambahin ya

Berharap dapat menjadi bahan sharing buat kita semuanya. Karena manusia itu makhluk sosial yg butuh teman di dunia maya maupun dunia nyata

Selamat menikmati ya gan

Rabu, 28 Desember 2011

21 Desember 2011

21 Desember 2011, pada tanggal tersebut aku telah ditinggal mbah putriku, mbah yang aku sayangi, mbah yang telah baik kepadaku, mbah yang merawatku saat bayi, mbah yang memberiku uang saat aku mengunjunginya, mbah yang gak pernah memarahiku biarpun aku bandel.

Perihal kepergiannya sudah terasa bagiku saat aku terakhir kali mengunjunginya, tiga hari sebelum beliau wafat. Hal ini udah aku ceritakan di Tumblr sebelumnya. Di blog ini aku akan bercerita mengenai foto foto yang terabadikan.

Foto diatas saat mbah putri disalatkan sebelum dimakamkan. Banyak yang ingin mensalatkan namun tempat terbatas.




Foto diatas saat mobil jenazah dari TNI AURI datang membawa keranda mayat




Para Provost TNI AURI membawa keluar keranda mayat dari mobil jenazah, menuju masuk ke dalam rumah.



Ini dimana om aku dari Lanud Hasanudin Bandung bagian Instruktur Penerbang, baru datang dan berlari sembari menangis ke dalam rumah. Momen ini salah satu yang membuat orang orang yang hadir kembali berlinang air mata.




Om aku beserta istri dan anak anaknya langsung melihat dan mencium almarhumah mbah untuk terakhir kalinya.



Keranda mayat berisi almarhumah mbah udah berada di luar. Terlihat beberapa Provost TNI AURI dan bapak ku memakai kemeja biru dan mengenakan peci.



Sambutan dari Bintel TNI AURI



Sambutan dari pihak keluarga



Selesai sambutan segera almarhumah mbah dimasukan mobil jenazah



Para pengantar jenazah disediakan bus dari TNI AURI. Aku ikut bus ini.



Jalan ditutup sementara oleh Provost TNI AURI saat rombongan lewat.



Saatnya dimasukkan liang lahat, bapakku dan om aku ikut membantu



Selesai diatur di liang lahat kemudian dikumandangkan Adzan



Terlihat berkerudung hijau dan biru adalah bu'le aku. Sebelahnya anaknya Bintar dan Andish.



Ibuku terlihat sedih karena merasa kehilangan sosok ibu baginya.



Keluarga mendoakan almarhumah mbah.

Itu sekelumit cerita yang tersaji dalam foto yang berhasil diabadikan. Dilanjut dengan tahlilan selama seminggu, dan nantinya ada pengajian rutin tiap malam jumat.

Akhirnya mbah kakung dan mbah putri Kalijati menjadi pasangan sehidup semati, sama seperti mbah kakung dan mbah putri Klaten. Cinta yang tak lekang waktu, mereka semua akhirnya bertemu di alam lain. Doaku untuk mereka semua, semoga amal ibadah mereka semua diterima Allah swt.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar