Selamat Datang

Mencoba untuk menulis dalam sebuah blog yang isinya bercerita tentang kehidupan gue dan mungkin nantinya akan ditambahkan dengan dinamika kehidupan yang gue jalani.

Dan berharap mendapatkan feedback berupa komentar bahkan cacian ataupun kritikan.

Segitu aja deh, laen kali ditambahin ya

Berharap dapat menjadi bahan sharing buat kita semuanya. Karena manusia itu makhluk sosial yg butuh teman di dunia maya maupun dunia nyata

Selamat menikmati ya gan

Senin, 19 November 2012

Berlibur ke Lombok

Alkisah, kami berenam, Gue, Punda Galih, Ardhi Endorse, Leon, Slet, Manda dan Sabrina aka Comei sebagai anaknya Slet & Manda merencanakan liburan ke Lombok dari jauh jauh hari. Tiket pesawat Garuda udah dipesan dari bulan April 2012.

Tanggal 12 November 2012, kami berkumpul dirumah Punda pukul 15:00 WIB dan segera berangkat menuju Bandara Soekarno Hatta. Pesawat take off pukul 18:00 WIB, mengingat di Jakarta kemacetan itu hal yang selalu terjadi, makan kami spare waktu untuk menghadapi kemacetan. Ternyata Jakarta hari itu gak terlalu macet, sampe bandara Soekarno Hatta sekitar pukul 16:00 WIB. Urus check in tiket, ada masalah yang harus dihadapi. Tiket Slet double issue, maka dari itu diurus dulu di CS Garuda. Butuh sejam untuk mengurus hal itu, pukul 17:05 WIB baru selese dan segera kami menuju ruang tunggu keberangkatan Garuda.
Enaknya numpang pesawat Garuda itu ya dapet makan dan bisa menonton film yang telah disediakan. Penerbangan malam ini cukup tidak mengenakkan bagi gue, cuaca yang kurang bersahabat mengakibatkan terjadinya turbulensi. Lumayan dag dig dug lah bagi gue.

Keluarga Slet sebelum take off ke Lombok

Ardhi, Gue dan Punda
 
Setelah dua jam penerbangan menuju Lombok, sampailah kami di Bandara Lombok Praya pukul 20:00 WITA, bandara yang sekarang ini jauh dari kota Mataram, butuh sejam waktu perjalanan. Kaget bukan kepalang saat keluar bandara, ada banyak orang penjemput, yang ternyata berbondong bondong menjemput sanak familinya yang pulang sebagai TKI, oalahhh...
Di bandara telah menunggu dua orang guide kami, Masbro Sam dan mas Iwan. Masbro Sam bertugas sebagai guide kami, mengantar kami ke tempat tempat wisata di Lombok, sementara mas Iwan bertugas sebagai guide di Gili Trawangan.

Bandara Lombok Praya
 
Cuaca di Lombok saat kami datang, hujan dan membuat lapar, hehehe... Kami lalu memutuskan untuk makan. DI tengah perjalanan, Leon yang memang berangkat dengan pesawat yang berbeda dengan kami, telah sampai di Bandara Lombok. Akhirnya kami kembali ke Bandara untuk menjemput Leon, baru makan.
Pukul 00:00 sampailah kami dibawa oleh masbro Sam ke KFC 24 jam di kota Mataram, ada juga KFC 24 jam disini, hehehehe... Kenyang abis makan, bergegas kami menuju ke penginapan di daerah Senggigi, Hotel Sendok akan menjadi tempat transit kami malam ini sebelum menuju Gili Trawangan.

Tanggal 13 November 2012, pukul 07:55 WITA bangun tidur dam sarapan roti bakar, juice jeruk dan kopi. Namanya juga sarapan ya jangan kenyang kenyang, hehehe... Oiya Hotel Sendok ini lumayan cozy kok tempatnya, ada kolam renangnya juga kok, cafe dan bar yang buka sampe pukul 00:00 WITA.
Selesai sarapan, masbro Sam udah menjemput kami di Hotel Sendok guna mengantarkan kami menuju bangsal (dermaga) menuju Gili Trawangan.

Kolam renang

Mari sarapan

Gue sih sarapan di bar aja, mesen orson


Di tengah perjalanan ke bangsal, kami berhenti dulu di tempat ya kalo di Puncak itu semacam Rindu Alam lah ya, hahahaha...

Komplit

Tebing menghadap laut

Tebing menghadap laut

Gue dan Punda

Laut

Pose

Pukul 11:31 WITA, tiba kami di bangsal. Udah ada mas Iwan yang akan menemani kita naik perahu ke Gili Trawangan dan akan menjadi guide kami di Gili Trawangan. Harga tiket perahu penumpang per orang adalah Rp. 10.000, lama perjalanan kurang lebih 30 menit dan cuaca saat itu gerimis dan ombak lumayan tinggi.

Ardhi dan Leon

Mendingan dengerin musik sambil tidur
 
Pukul 12:43 sampai kami di Coconut Dream, tempat penginapan kami selama di Gili Trawangan. Tempatnya bagus dan berjarak hanya tiga menit berjalan kaki ke pantai. Coconut Dream ini adalah bungalow, bertipe family. Bungalow kami cukup nyaman, ada tiga kasur. Dua kasur ukuran King size dan satu kasur ukuran Giant, hahahaha... Kamar mandi nyaman dan luas namun gak ada air panas namun yang terpenting, airnya tawar gak asin, thank God. Dan yang sangat disyukuri karena da anugrah wifi di Coconut Dream ini, hahahaha...

Coconut Dream

Selamat datang di Gili Trawangan
Pantai Gili Trawangan

Pantai Gili Trawangan


Pukul 14:51 WITA kami beradaptasi dengan lingkungan sekitar, berjalan menyusuri pantai yang sangat indah. Pasir putih menghampar bak permadani, air laut jernih bak kristal swarowsky dan yang terpenting banyaknya bule wanita yang berbikin seksi, hahahaha...
Gak ada salahnya mencoba salah satu tempat makan di Gili Trawangan. Kami mencoba Genius Cafe, karena menyediakan minuman kelapa muda langsung dengan kelapanya. Gue mencoba memesan nasi goreng seafood seharga Rp. 40:000, pengen tau seperti apa rasanya. Ti tok tik tok, waktu lama berjalan makanan tak kunjung datang, disamperin lah sang koki menanyakan makanan kami lama banget datengnya. Akhirnya setelah nunggu lebih dari setengah jam, makanan kami datang semua dan ternyata ekspektasi kami terhadapa makanan yang mahal ini terlalu tinggi. Nasi goreng seafood gue sangat biasa rasa dan porsinya, gak rekomen deh makan disini.

Makan pinggir pantai


Selesai menghabiskan makanan dan minuman, kurang lebih pukul 17:34 WITA gerimis dan angin kencang melanda Gili Trawangan. Yang lain pulang ke penginapan, hanya gue, Punda dan Leon yang masih maen di pantai. Lalu saat hujan tiba, terbentuklah pelangi yang indah di laut , tak pikir panjang segera kami berfoto dengan latar pelangi di laut yang indah menakjubkan. Orang orang yang masih berada di pantai pun menikmati momen ini dan berusaha mengabadikannya. Kekesalan terhadap makanan tadi berubah menjadi keceriaan dengan adanya pelangi ini, mood booster! Subhanallah indahnya. Saat hujan mulai deras dan pelangi mulai menghilang, kami kembali ke penginapan untuk mandi dan membersihkan pakaian kami yang basah dan kotor karena pasir pantai.

Pelangi di atas laut

Gue, Punda dan Pelangi

Pelangi

Kami dan Pelangi
 
Malam hari sekitar pukul 19:00 WITA, atas saran dari mas Iwan, kami mencari makan di Pasar Seni Gili Trawangan. Wow, disini banyak sekali tukang jualan makanan, didominasi seafood. Gue memilih makan ikan baronang bakar, sate daging bumbu, sate ayam bumbu dan sate cumi. Lumayan enak lah makanan ini, cuma sate daging bumbu ini, bumbunya rada asin bagi gue. Apapun makanannya, gue memilih air mineral sebagai minumnya. Beda dengan para bule, mereka hobi minum bir Bintang kapan dan dimana saja, hehehe... Setelah makan, lalu kami berjalan menelusuri sekitaran Pasar Seni ini, ramai juga malam itu  oleh para turis mancanegara, lalu kembali kami ke penginapan untuk menghadapi esok hari.


Tanggal 14 November 2012, pukul 08:52 kami sarapan dan bersiap snorkling. Pukul 10:00 WITA mas wan menjemput kami di penginapan untuk mengantarkan kami ke kapal privat untuk snorkling. Mas Iwan gak ikut karena ada kesibukan lain mengurus tamu yang lain dan dia juga bercerita bahwa dia gak bisa berenang dan pusing kao naek perahu, hahahaha... lemah! :p
Berkenalan dengan kapten kapal dan asistennya mas Reno, mereka warga asli Gili Trawangan dan sangat mahir berenang di laut. Diajaklah kami dengan boat yang ada kaca tembus pandang di bawahnya sehingga bisa melihat ke dasar laut, melihat ikan dan karang serta koral yang cantik, menakjubkan keindahan alam bawah laut Indonesia. Kami akan snorkling di Gili Meno dan Gili Air. sepanjang perjalanan, air laut sangat jernih sesekali terlihat ikan yang cantik dari kaca bawah kapal.

Mari snorkling

Menuju spot snorkling

Gak sabar mau snorkling gue

Snorkling!!

Yuhuuu...
 
Snorkling di Gili Meno dan Gili Air sama menyenangkannya, ikannya jinak dan pemandangan bawah lautnya menakjubkan! Pantes aja banyak bule yang diving di sini, memang sangat indah membuat berdecak kagum. Kumpulan koral dengan air laut yang jernih bak kristal, membuat kami betah snorkling berjam jam.

Ikan  berkumpul

Ikan ikan
 
Siang hari, kami makan siang di Gili Air, banyak bule yang makan siang disini, sebelum melanjutkan kegiatan diving dan snorkling mereka. Pemandangan pantai di Gili Air ini pun sangat indah, pastinya kami berfoto di Gili Air ini.

Gili Air

Gue dan Punda di Gili Air

Gili Air

Ardhi dan Leon di Gili Air
Gue dan Punda di Gili Air
 
Dilanjut lagi dengan snorkling, kali ini berbeda karena kami diberi roti oleh kapten kapal untuk memberi makan ikan. Ya! Snorkling sambil memberi makan ikan liar yang jinak, awesome!! Ikan berdatangan ke tangan kita mengambil roti yang kita berikan ke mereka, akan menjadi hal yang langka bagi gue, gak akan bisa sering gue lakukan di Bekasi. Puas snorkling kurang lebih lima jam, kembali lah kami ke Gili Trawangan, terima kasih kapten dan mas Reno atas snorklingnya, keren!
Belom puas bermain air, kami lanjut lagi dengan berenang di pantai Gili Trawangan, sore itu pantai Gili Trawangan ramai oleh para turis lokal maupun asing yang sibuk berjemur atau sekedar bermain air dan berenang di pinggiran pantai.

Hetdah

Ta' gendong kemana mana

Ngajarin Punda snorkling
 
Punda, Gue, Manda dan Comei
 
Puas bermain di pantai, kami kembali ke penginapan untuk mandi dan bersiap untuk mengelilingi Gili Trawangan dengan berjalan kaki bersama guide kami mas Iwan. Perjalanan mengelilingi setengah pulau Gili Trawangan cukup lama dan melelahkan, namun diganjar dengan pemandangan yang sangat indah di pantai sebelah Barat Gili Trawangan yang terdapat sunset. Gak afdol rasanya kalo gak berfoto di pantai seindah ini, jeprat jepret hingga matahari terbenam.

Jalan menuju pantai Barat Gili Trawangan

Leon

Pantai sebelah Barat GIli Trawangan

Slet dan keluarga

Sayang gak dapet sunset

Punda dan Gue

Gue nih

Gue dan Punda

Pose macam apa ini

Jagain Comei yang tidur

Pasir putih

Piting

Karena ada cafe disini, Paradise Sunset Beach Cafe & Bar, gak ada salahnya ngaso disini sambil bercengkrama dan sekedar minum.

Ngaso


Puas di cafe ini, kami memutuskan kembali ke penginapan dengan rute yang berbeda. Slet dan keluarganya menaiki Cidomo sementara Gue, Punda, Leon dan Ardhi serta mas Iwan berjalan kaki kembali. menelusuri jalan setapak hingga akhirnya melewati vila Ombak, yang sangat bagus, dan gue musti honeymoon di vila ombak ini.Setelah berjalan kaki beberapa lama, sampai kami di penginapan. Istirahat sambil nonton DVD, recharge your energy for tomorrow, see you

Malam hari  di Gili Trawangan

Resto dan Bar di Gili Trawangan

Banyak toko makanan


Pada tanggal 15 November 2012, pukul 05:30 WITA gue, Punda dan leon bangun untuk menikmati momen sunrise di Gili Trawangan. Jalan kaki ke pantai, menunggu dengan sabar akhirnya perlahan namun pasti dengan sokongan cuaca yang cerah, mulai terjadi momen sunrise. Langsung saja diabadikan momen ini, jeprat jepret hingga puas. Kelar mengabadikan sunrise, kembali deh ke penginapan buat tidur lagi dong, hahaha...

Sunrise

Sunrise

Sunrise

Sunrise

Sunrise

Pukul 08:30 WITA kami bangun dan sarapan. Mandi lalu packing buat kembali ke Lombok, oh no! Gue berat banget rasanya meninggalkan Gili Trawangan ini. Gak rela rasanya...
Pukul 10:00 WITA, check out penginapan berjalan ke pantai untuk beli tiket perahu penumpang menuju Lombok. Harga tiket perahu penumpang ini sebesar Rp.10.000 per orang. Menunggu beberapa saat, kami menaiki perahu. Cuaca kali ini cerah ceria. Pukul 11:00 WITA sampailah kami di Bangsal Lombok. Menunggu jemputan masbro Sam datang, gaka ada salahnya ngemil nasi di warung yang ada banyak di bangsal. Masbro Sam tiba, diajak kami ke pantai Kuta Lombok. Perjalanan panjang ini, untungnya gak ada kata macet di Lombok dan Gili. Kira kira menempuh waktu sejam dari Bangsal menuju pantai Kuta Lombok. Di tengah perjalanan kami yang melewati jalan berbukit yang berkelok kelok dengan pohon lebat di sisi jalanan, ada banyak monyet liar yang berada di pinggir jalan ini, kembali, gak afdol rasanya kalo

Jinak jinak monyet

Boleh kita kasih makanan

Sibuk nyet?

See you next time nyet

Kami juga sebelumnya mampir beli sate Rembige di daerah Rembiga, di lampu merah sebelum RS Rembiga, jawara rasa satenya, lu musti nyobain!

Sate Rembige
 
Tiba di Kuta Lombok, mencari resto atau cafe untuk makan siang. Suasana di Kuta Lombok jauh lebih sepi, tapi tetep banyak turis mancanegara. Pantainya bagus, pasir putih menghampar, pantai yang jernih dan dangkal, dan ada bukit di sisi kiri dan kanan, serasa di filmnya Leonardo Di Caprio, The Beach.


Makan siang di pantai Kuta Lombok

Pantai Kuta Lombok

Pantai Kuta Lombok

Di Kuta Lombok ini, ada satu yang membuat kesel loh. Baru kami duduk di resto pinggir laut, udah disambut para penjual kain dan pernak pernik macam gelang yang langsung mengerubungi kami dan membeli dengan maksa. Kalo gak beli mereka gak akan pergi, atau kita kasih mereka Rp. 1000 barulah mereka pergi, WTF! Mungkin ini yang membuat Kuta Lombok ini agak sepi. Udah kesel karena para penjual ini memaksa beli, makanan kami pun udah setengah jam belom datang pula, kejadian di Genius Cafe berulang lagi, disamperinlah ke kitchen, baru beberapa saat makanan datang. Gue mesen Chicken Courdon Blue dan Banana Milk Shake. Baru kali ini Chicken Courdon Blue ada tulangnya, hahahaha...
Selese makan, baru gue dan yang lain menghadapi para penjual dagangan ini, tawar dengan sadis dan akhirnya gue beli dua buah sarung buat Bapak dirumah. Meninggalkan pantai Kuta Lombok pukul 15:30 WITA menuju Bandara Lombok Praya mengantarkan Leon untuk pulang ke Bekasi karena memang dia beli tiket pesawat ntuk pulang hari itu, pulang duluan. Leon udah dianterin dengan selamat ke Bandara, kami menuju ke Senggigi, sebelumnya kami berhenti di toko Gandrung, tempat oleh oleh. Disini gue cuma beli beberapa kopi Lombok, gantungan kunci dan kaos. Gak puas disini, lanjut ke Pasar Seni Senggigi buat beli oleh oleh. Di sini gue cuma beli kain buat Ibu dirumah, sementara yang lain kembali sibuk mencari oleh oleh. Di Pasar Seni gak dapet oleh oleh makanan, nyari lagi dan akhirnya ketemu toko oleh oleh makanan khas Lombok. Disini gue gak beli, karena bakalan gak ada yang makan dirumah, hehehe...
Udah malem, semua ceklis oleh oleh udah dapet, saatnya kembali ke Hotel Sendok untuk istirahat karena akan bangun pagi buat penerbangan esok pagi. Sampai Hotel Sendok, taro semua tas dan bawaannya, cuci muka dan segera makan tahu tek tek depan Hotel. Enak tahu tek tek ini, semacam ketoprak gitu, ini makanan khas Surabaya loh, hehehe... Kelar makan kembali ke Hotel buat mandi dan istirahat.

Tanggal 16 November 2012, pukul 01:30 WITA gue mulai mencoba tidur dan pukul 02:30 WITA, gue udah terbangun sementara yang lain masih tidur. Mendingan mandi deh gue biar seger, selese mandi baru yang lain bangun dan gak ada yang mandi, hanya gue seorang, hahahaha... Rajin ya gue ini.
Masbro Sam jemput di hotel pukul 04:00 WITA bersama seorang temennya, dia ngajak temennya ini buat temen ngobrol biar gak ngantuk nih, hehehehe... Perjalanan dari hotel di Senggigi menuju Bandara Lombok Praya memakan waktu sejam dengan jalanan sangat sepi, gelap. Disini sama sekali gue gak menemui kemacetan, gak bakal tua di jalan loh, hahahaha...
Sampe di Bandara Lombok Praya itu sekitar pukul 05:00 WITA, ngurus check in ticket, lalu nunggu di ruang tunggu Garuda. Take off pukul 06:55 WITA.

Menunggu pulang


Liburan di Lombok yang menyenangkan. Koordinasi,planning serta schedule rundown yang terencana membuat liburan ini menjadi sempurna. Jangan lupa untuk menyewa guide warga lokal agar gak buang waktu untuk melihat tempat wisata dan berburu oleh oleh di daerah tersebut. Terima kasih masbro Sam dan mas Iwan karena udah baik sekali kepada kami, menemani kami selama liburan di Lombok dan Gili Trawangan. Terima kasih juga kepada turis lokal dan mancanegara dan juga warga Lombok dan Gili atas keramah tamahannya. Liburan yang tak terlupakan, harus balik lagi ke Lombok.

Selasa, 26 Juni 2012

Perjalanan Ke Jogja

Ini sebenarnya cerita perjalanan gue dan dua kawan gue, Angling Kusuma dan Dodo ke Jogja pada bulan April silam. Setelah merencanakannya akhirnya terjadilah kesepakatan untuk kami bertiga melakukan perjalanan liburan ke Jogja, berikut alkisahnya:

Tanggal 22 April 2012, kami bertiga janjian di Alfa Express Galaxy untuk dijemput travel. Jam 7 kurang 15 kami bertiga udah stay tune di Alfa Express menunggu sang travel yang akan membawa kami menuju kota Jogja. Selang beberapa saat setelah kami menunggu, travel yang ditunggu akhirnya datang, oh senangnya hati kami ini. Ternyata travelnya gak penuh, hanya ada tujuh orang dengan kami dan supir travel. Perjalanan gak menemui kemacetan dan kendala yang berarti hanya saja gue gak bisa tidur diakibatkan oleh supir travel yang macam pembalap membawa mobilnya dan jujur ini baru pertama kalinya gue naek travel ke Jogja, ternyata begini rasanya ya, hmm.. Sempatlah kami berhenti untuk buang air kecil dan makan malam di Tegal.

Tanggal 23 April 2012 jam 7 pagi, kami sampai dengan selamat di penginapan "Rumah Nugraha" di Jalan Wirosaban Jogja. Penginapan yang asri, bagus dan luas. Harga pun terjangkau dan gue dapet diskon karena yang punya penginapan ini kaskuser juga, hahaha... Makasih gan!

Jl. Wirosaban, penginapan kami
Dodo, sok main gitar

Penginapan

Penginapan

Dilanjut sarapan di rumah makan dekat dekat penginapan, menunya banyak dan kami memilih menu nasi rames. Nasi putih yang ngambil sendiri (porsi kuli nih), sayur buncis, perkedel, telor, tempe, sambel dan kerupuk cukup dengan mahar Rp. 9000, wow! Selesai makan kembali ke penginapan untuk sekedar sitback and relax mengatur rencana destinasi kita selama lima hari di Jogja. Sore hari kami melipir ke Indomaret yang dekat dengan penginapan, beli minuman dan tiket kereta untuk kepulangan kami, ternyata beli tiket kereta api di indomaret gak bisa milih tempat duduk, alhasil kami batal beli tiketnya. Lalu kami memutuskan untuk beli tiket di Stasiun Tugu aja, dengan menaiki TransJogja seharga Rp. 3000 kami mengelilingi kota Jogja. Bertemu dan mengobrol dengan sepasang kekasih turis dari Jepang, yang gue bilang si turis wanita mirip dengan vokalis Do As Infinity, band dari jepang. Setelah selesai membeli tiket kereta api untuk kepulangan kami, kami melanjutkan dengan berjalan kaki mengelilingi Malioboro, mengunjungi benteng Vredenburgh, titik 0 km, Monumen Serangan Umum 1 Maret, bank Indonesia, Pos Indonesia. Menikmati kuliner khas Jogja, melihat keriaan Malioboro saat malam hari, sungguh menyenangkan.

Tanggal 24 April 2012 kami mengunjungi Kaliurang dengan menyewa dua sepeda motor. Gue dibonceng Angling dan Dodo sendirian. Gue bertugas menjadi navigator berbekal GPS di Android, sangat membantu Android gue ini. Setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh, sampai kami di Kaliurang, dimana desa desa disini terkena dampak dari letusan gunung Merapi. Sempat menaiki pos pengamatan gunung Merapi yang cukup tinggi, melihat langsung sungai yang terkena dampak dari letusan gunung Merapi, batu batu sangat besar terbawa hingga ke sungai ini. Sungguh dahsyat dampaknya.

Papan Nama Desa

Pos Pengamatan Merapi

Gedung Titik Kumpul

Sungai akibat letusan Merapi

Sungai akibat letusan Merapi

Sungai akibat letusan Merapi

Sungai akibat letusan Merapi

 Di hari ini pun kami berkeliling kota Jogja dengan menaiki motor. Malam hari menghabiskan waktu di coffee shop dan menemani Dodo open mic di Geronimo Cafe dan bersua kawan SMA kami yang kuliah S2 di UGM Jogja. Lalu kami kembali ke penginapan setelah sebelumnya makan mie goreng jawa yang dimasak dengan anglo, enak tenan.

Tanggal 25 April 2012, kami mengunjungi pantai Parangtritis. Berbekal GPS di Android kami berhasil dengan tepat dan selamat ke pantai Parangtritis. Pantai yang bagus dengan bayar hanya Rp. 3000 per orang saat di gerbang masuk desa, air dan pasirnya yang bersih dan adanya andong yang mengantarkan kita mengelilingi pantai ini dari ujung ke ujung. kami memutuskan untuk berjalan kaki mengelilingi pantai ini. Capek dan panas itu yang kami rasakan, dan untungnya sih ada tukang jualan es kelapa dan gubuknya sehingga bisa menghilangkan haus dan sedikit bersantai.

Gue di Parangtritis

Dodo

Angling

Parangtritis

Angling & Dodo

Gue nih

 Udah cukup menghabiskan waktu di Pantai Parangtritis, perjalanan dilanjutkan ke Goa Cerme. Yak, disini perjalanan agak rumit dan kami tersesat beberapa kali. Perjalanan ini cukup berat, jalur yang mendaki dan jalan agak rusak membuat kendala yang cukup berarti bagi kami dan motor matic sewaan. Sedikit tersesat, kami lalu mencoba bertanya kepada warga sekitar. Untungnya dengan kemampuan berbahasa Jawa yang alakadarnya, kami berhasil mencapai Goa Cerme. Perjuangan belom berakhir, saat sampe waktu udah sore hari dan harus menaiki anak tangga yang lumayan panjang ntuk mencapai Goa Cerme. Sempet beristirahat di salah satu anak tangga akibat gue gak kuat untuk melanjutkan. Udah seger lagi, gue dan yang lain kembali menaiki anak tangga lainnya dan sampe juga di Goa Cerme. Bayar Rp. 3000 per orang kita bisa menikmati keindahan Goa Cerme dan keindahan desa sekitar. Goa ini ternyata dulunya adalah tempat persembunyian para pejuang. Bisa kita mengarungi goa dengan dipandu juru kunci. Namun kami gak melakukan hal itu, karena ternyata dalam goa ini adalah sungai yang dalamnya bervariasi dari sepinggang hingga seleher, pilihan yang benar bagi kami. Goa ini pun sering dijadikan tempat bersemedi, terlihat adanya bekas sesajen di depan bibir goa.

Pemandangan dari Goa Cerme

Sekitar Goa Cerme

Menuju Goa Cerme

Angling di bibir Goa Cerme

Statue

Selesai menikmati goa Cerme kami kembali ke penginapan untuk beristirahat, karena besok masih ada perjalanan yang gak kalah serunya.

Tanggal 26 April 2012, kami kembali mengelilingi kota Jogja, bermain di Malioboro, mengelilingi UGM. Menikmati perjalanan dengan transJogja, berkeliling kota Jogja dengan menaiki transJogja ini cukup menyenangkan karena murah meriah. Mengelilingi Malioboro untuk berburu oleh oleh karena esok hari kami udah pulang menuju Bekasi.

Tugu Jogja

Jalan Terban

Istirahat ya bang Dodo

Jangan lupa makan


Tanggal 27 April 2012, hari terakhir di kota Jogja. Menghabiskan waktu di Malioboro (lagi) untuk sekedar ngopi dan makan siang sampai kembali berburu oleh oleh yang kemaren belom didapat. Karena kereta api berangkat pukul 18:30 kami menghabiskan waktu di Malioboro biar gak terlambat ke stasiun. Selesai beli oleh oleh kami berjalan kaki dengan menenteng oleh oleh dan tasmacam orang mudik saat lebaran. Itulah keseruan yang kami dapatkan selama liburan kali ini. Dan ini pula, kali pertama gue naik kereta setelah terakhir kali gue naik kereta itu saat SD bersama bapak ibu, udah beberapa tahun yang lalu. Ternyata ini kereta gak ada ACnya, dibilang sih ber AC tapi sama sekali gak terasa AC yang dimaksud, terpaksa jendela gue buka biar ada angin masuk. Ternyata gue ditipu sama Dodo dan Angling perihal kereta api ini, Damn!

Malioboro apa Legian?

Pengamen Malioboro


"Perjalanan liburan gue bersama Dodo dan Angling ini benar benar seru dan menyenangkan. Gak perlu mewah dan mahal. Liburan kali ini selalu dihiasi tawa canda bersama mereka, kawan gue yang menyenangkan. Terima kasih kawan"